Friday, October 24, 2014

Ikan Beunteur "berburu wader di Ciparaya"


Memancing Ikan Beunteur
Memancing dari sekian banyak jenis hobi yang diikuti oleh banyak orang, cukup duduk di pinggir selokan atau sungai untuk yang berhemat atau yang berkelas dengan menyewa kolam pemancingan, menunggu tarikan mulut ikan ketika menyambar umpan, tapi cerita saat ini bagaimana memancing dengan alternatif yang pertama yaitu cara hemat, memancing di selokan atau sungai, dengan bintang utama ikan liar air tawar bernama Benteur.
Yuup sebenarnya banyak sekali jenis ikan liar yang hidup di air tawar, tapi kenapa begitu tertariknya pada ikan Beunteur ini, sebelumnya kita perkenalkan siapakah ikan beunteur ini. 

Dengan nama kerennya Puntius binotatus, ikan ini adalah salah satu ikan asli dari perairan air tawar di Jawa Barat, Ikan ini menyebar dari Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Lombok, ini untuk dalam negeri, tapi untuk luar negeri hampir tersebar diseluruh Negara Asia Tenggara, namanya pun di setiap daerah di Indonesia berbeda-beda, di Jawa Barat (Sunda) dikenal dengan nama Beunteur, di daerah Jawa Tengah dan Timur bernama Wader, atau di Filipina disebut Ikan Pait, Hingga saat ini Beunteur masih banyak ditemukan di sungai di Jawa Barat.

Ikan beunteur biasanya mudah ditemukan di bawah air terjun dengan arus yang deras, atau juga di sungai yang lebar dengan arus yang tenang, Dengan mencari makanan di dasar sungai yang banyak menyediakan makanan seperti zooplankton, dan larva serangga. Beunteur tidak berpindah-pindah dalam siklus hidupnya, bisa hidup menetap untuk tumbuh dan berkembang pada habitat yang tetap

Ikan Beunteur/wader
Berburu di Desa Kopo, daerah pegunungan Puncak Cisarua Bogor, tepatnya di sungai kecil bernama Ciparaya, perburuan ikan benteur ini dimulai, dengan persiapan joran pancing yang lentur, kita menggunakan batang lidi sebagai joran/jeujeur, sehingga ikan wader mudah terkait mata kail, untuk ukuran mata pancing nomer 0,2 sampai dengan nomer 0,5 karena bila menggunakan kail yang ukurannya lebih besar ikan mudah lepas, serta senar nomer  0,5 atau nomer 1 yang lembut dan timah lapis sebagai pemberat ini bisa dipergunakan atau tidak, tergantung derasnya air.

Untuk umpan yang disuguhkan kepada ikan, kami menggunakan Poa (sejenis rayap), atau bisa juga menggunakan cacing, anak kecoa, roti, tempe, dan ulat, terbukti saat umpan diturunkan kedalam air, ikan beunteur ini sangat rakus dan agresif, sehingga ketika makan saling berebut dan dibawa lari. apalagi joran terasa ditarik-tarik, Ikan Beuteur ini mudah dipancing ketika pagi dan sore hari, kami memancingnya setelah waktu Ashar, cocok pada saat bulan Ramadhan sambil menunggu waktu berbuka tiba dan betul ikan ini aktif mencari mangsa, terbukti umpan kami lolos dibawa kabur, tetap bersabar kami jongkok dengan pegalnya, akhirnya usaha kami membawakan hasil, kami mendapatkan cukup banyak ikan Benteur. 
Ikan Benteur atau Wader ini pun dapat dimakan, dengan diolah menjadi kudapan atau cemilan, apalagi mengenyangkan perut, dengan kandungan gizi yang konon mengandung protein dan vitamin yang tinggi, hampir sama dengan kandungan gizi ikan laut, selain dikonsumsi ikan sebagai bahan pangan, ikan ini bisa dijadikan ikan hias di aquarium, buktinya ikan hasil tangkapan di Ciparaya tidak kami makan, kami masukkan ke sebuah aquarium, cukup cantik sebagai hiasan rumah dan mungkin di luar negeri bisa menjadi komoditi dengan nilai komersial tinggi. 

Saturday, October 18, 2014

Curug Kembar Batulayang Cisarua Bogor, kembar bukan berarti sama

Curug Kembar Batulayang 
Sabtu, 18 Oktober 2014, Sambil berdoa, mudah-mudahan kunjungan kali ini ke Curug tidak kering lagi airnya, maklum….lagi musim kering gini, menghindari ejekan Pak Uus….he….he…., berkumpul seperti biasa  di depan rumah Pak Teo, tapi tuan rumah tidak bisa mengikuti perjalanan, karena ada urusan keluarga, akhirnya mulai jam setengah tujuh pagi satu persatu bermunculan dari mulai Mas Jiwata, Pak Uus, Pak Endang, Pak Deni, Kang Yayan, Kang N’ces, Trias, ada  dua ladies yang ikut serta kali ini yaitu Neng Annisa dan Neng Lia, tapi ada satu lagi yang belum muncul, meskipun jam menunjukan setengah delapan lewat, akhirnya Kang Elan menunjukan batang hidungnya.
Curug Kembar pertama ada di sebelah kiri dan yang kedua di sebelah kanan
Desa Babakan
Sesuai rencana kami akan mengunjungi Curug Kembar Batulayang, curug ini terletak Desa Batulayang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, meskipun cukup dekat dari tempat tinggal, kami belum pernah menginjakan kaki di curug tersebut, setelah semua rombongan terkumpul, kami menggunakan angkot turun di persimpangan Kampung Babakan, kemudian melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki, melewati jalan aspal menanjak Desa Ciburial.
Jalan Desa Ciburial

Dari Jalan Desa Ciburial, di sebelah mesjid Ar-Raudah, kami memotong jalan melewati Situs Batu Karaton, Batu Karaton merupakan sebuah situs batu besar berusia ratusan tahun dan merupakan tempat ziarah yaitu sebuah makam Pangeran Dita Tjipta Rasa, sampai sekarang tempat ini masih sering dikunjungi oleh pengunjung untuk mencari berkah atau melihat keunikan batu tersebut.
Situs Batu Karaton

Jalan menuju Curug Kembar Batulayang
Setelah berjalan kaki sepanjang kurang lebih 2 Km, akhirnya kami sampai juga di pos pertama parkir menuju curug, dahulu Curug Kembar Batulayang ini pernah dijuluki Curug Agricon oleh masyarakat setempat, tetapi sekarang dikelola oleh pihak Perum Perhutani KPH 3 Bogor berkerjasama dengan masyarakat setempat, untuk sarana jalan lebar hanya sampai lokasi perkemahan, yup…..bila anda suka berkemah dengan suasana alam yang masih asri, tempat berkemah yang ada di area curug sangat cocok dan untuk kegiatan pencinta alam lainnya, dari sini kami harus melanjutkan perjalanan kurang lebih 0.50 Km lagi untuk sampai ke Curug.
Aliran sungai Cimandala
Jalan setapak menuju Curug Kembar Batulayang
Dengan panorama hutan pinus, kami menyusuri  jalan setapak tanah dan berbatu di pinggir sungai, dengan Air yang mengalir  dari curug ini berasal dari aliran sungai Cimandala. ternyata ada lima curug  di area Curug Kembar ini, dengan jarak yang tidak begitu jauh untuk kesetiap curug Untuk mencapai curug 1 berjarak  dekat dari pos.  Curug 2 dan 3 letaknya bersebelahan, oleh sebab itu dinamakan Curug Kembar Batulayang. Untuk mencapai ke curug ini harus melewati jalur sungai dan jalur jalan tanah berbatu, harus hati-hati melewati jalur ini. Sepanjang badan sungai terdapat bentuk aliran berundak- undak menyerupai air terjun kecil menyerupai air terjun kecil disertai dengan kolam- kolam air yang berbeda-beda kedalamannya. Disamping itu kualitas air yang jernih pada sungai membuat batu- batuan didasar sungai terlihat cukup jelas.
Pinggiran Sungai Cimandala
Untuk Jalur menuju curug 4 dan curug 5 sangat sulit, sehingga saat ini belum disediakan Jalur untuk menuju ke curug 4 dan curug 5, sambil ngobrol dengan anak-anak penduduk setempat yang sedang bermain disekitar Curug 3 dan 4, jalan menuju Curug 4 dan 5 berada disebelah kiri curug 3, karena jalur yang begitu sulit dan curam, rencana kami untuk mengunjunginya akhirnya ditangguhkan, suatu saat kami akan kesini lagi.
Curug Kembar pertama 
di sebelah kiri
Curug Kembar ke dua 
di sebelah kanan
Debit air Curug 3 sangat deras berbeda dengan curug 2, ngga perlu tunggu lama, langsung nyebur…… ,airnya sangat dingin, sambil menggigil kedinginan, diantara rombongan kami tidak bosan untuk nyebur kembali, kecuali para ladies ngga nyebur….hi….hi….bukan muhrim yach….waktunya makan siang, habis mandi, perut keroncongan sangat nikmat menyantap nasi timbel dengan rombongannya, primadona nya yang pasti semur jengkol….. makasih banyak ke Pa Uus yang sudah menyiapkan santap siang kali ini.
Makan siang....Cucurak........timbel 
Curug Kembar Batulayang Cisarua Bogor
Tepat jam 1 Siang, kami bersiap pulang, terlihat dari jauh pengunjung sudah berdatangan lagi, dengan berhati-hati kami melewati jalan berbatu menyusuri sungai berair jenih dengan panorama indah, ladies semangat yach, jangan kapok…hayujalan…
Saatnya pulang dari Curug Kembar

Thursday, October 16, 2014

Pesona pantai Bojong Salawe Kabupaten Pangandaran

PANTAI BOJONG SALAWE PANGANDARAN
Pantai Bojong Salawe, Salah satu objek wisata pantai di Kabupaten termuda di propinsi Jawa Barat yaitu Kabupaten Pangandaran, pantai ini terletak sekitar ± 20 KM dari dan di sebelah barat dari  Pangandaran, tepatnya di Desa Karangjaladri Kecamatan Parigi, untuk menuju ke lokasi kita bisa melewati jalan raya kabupaten, karena letak lokasi pantai berada diantara objek wisata Batu hiu dengan objek wisata Batu Karas, hanya dipisahkan oleh muara sungai Bojongsalawe. 

MUARA SUNGAI BOJONG SALAWE
OBJEK WISATA BATU HIU DILIHAT DARI PANTAI BOJONG SALAWE


Dengan panorama hamparan perkebunan kelapa di pesisir pantai, bila ingin melanjutkan perjalanan menuju objek wisata Batu Hiu, tersedia jalan dengan pemandangan pinggir pantai, untuk menuju objek wisata Batu Karas, kita bisa menyewa perahu nelayan untuk menyeberangi muara sungai Bojong Salawe.

OBJEK WISATA BATU KARAS DILIHAT DARI PANTAI BOJONGSALAWE
Bila anda ingin berpergian menggunakan transportasi umum, untuk jalur darat sebagai contoh dari terminal bis Kampung Rambutan Jakarta, tersedia bis dengan trayek jurusan Jakarta – Pangandaran, atau alternative lain menggunakan Bis yang menuju arah Tasikmalaya,  jurusan Ciamis atau Banjar, khusus untuk alternative, setelah sampai di terminal Tasikmalaya, Ciamis atau Banjar, kita bisa menggunakan mini bus  jurusan Tasikmalaya via Pangandaran-Cijulang, tinggal bilang ke kenek bis, “saya turun di Parigi” sampai dah…., tapi bila ingin menggunakan jalur udara, tersedia Susi Air dari Bandar udara Halim Perdana Kusuma Jakarta dan bandar udara Husein Sastranegara Bandung,  disediakan sejenis kapal perintis dengan tujuan akhir Bandara Nusawiru Cijulang, dari Cijulang kita menggunakan angkutan pedesaan atau Mini Bus untuk menuju pantai. Pokoknya pantai ini sangat cocok untuk anda yang hobi memancing sambil menikmati panorama pantai selatan Jawa Barat.