|
Wisata Argo Gunung Mas |
Mudah-mudahan cerah hari ini, rencana mengunjungi beberapa objek wisata air
terjun terpaksa kami batalkan, mengingat sudah memasuki musim penghujan, untuk
menghindari resiko saat berada di lokasi air terjun yaitu banjir badang, dengan
menumpang kendaraan umum menuju arah puncak, kami tiba di parkiran pabrik PTPN
8 Gunung Mas jam setengah sembilan pagi, parkiran cukup ramai oleh pengunjung,
hari Sabtu kali ini “kita tea walk aja dah”
|
Halaman komplek pabrik PTPN 8 |
|
Tea Gallery Wisata Argo Gunung Mas |
PTPN VIII Gunung Mas adalah salah satu perusahaan perkebunan milik negara yang menghasilkan teh yang dihasilkan dari salah satu perkebunan teh terluas di Jawa Barat, dengan andalan wisatanya adalah Wisata Argo, suhu udaranya sekitar 12 s.d 22 derajat celcius, bikin badan kita brrrrr.... untuk menuju lokasi sangat mudah di jangkau dari jalan raya, Anda yang dari arah Jakarta bisa menempuh perjalanan sekitar 1, 5 Jam dari pintu tol Jagorawi, itu pun kalo tidak macet, fasilitas yang bisa Anda dapatkan di Gunung Mas adalah Wisma penginapan, Tea Corner, Penyewaan Kuda, Kolam Pemancingan, tempat berkemah, Flying Fox, Paralayang dan Trek bagi penyuka sepeda gunung.
Rute start terlebih dahulu masuk ke perkampungan
Karyawan PTPN 8 Gunung Mas, dari Rumah Seng kami belok kanan, sampai warung
belok kanan lagi melewati jembatan memasuki deretan pohon kayu manis, dengan
agenda mengikuti jalan batu perkebunan,
|
Tea Walk Gunung Mas |
Terlihat ibu-ibu pemetik tek sedang menjalankan tugasnya, berjalan di antara hamparan perkebunan teh, saat melewati batas antara perkebunan Teh dengan perbukitan di atas areal PTPN 8 Gunung Mas, sampai di bedeng seng, cuaca ternyata tidak mendukung, mulai mendung dan hujan pun turun.
|
Santap siang di kaki Gunung Malawangi |
ketika hujan mulai
berganti menjadi gerimis, kami meneruskan perjalanan kembali, sampai di kaki
gunung Malawangi, bekal yang kami bawa siap disantap, setelah selesai, pada
saat menuju jalan menurun tepat perbatasan dengan Taman Safari Indonesia
dan pos pintu masuk Curug Pariuk, hujan kembali turun dengan lebat, tergesa-gesa
mencapai bedeng seng, sambil membakar ranting pohon yang entah siapa yang
mengumpulkan, untuk menghilangkan hawa dingin hujan dan kabut yang mulai
menutupi perkebunan teh, hujan kembali mengecil, dengan tergesa-gesa
kami menuruni bukit perkebunan teh sambil berlari-lari kecil untuk kembali
finish di parkiran pabrik PTPN 8
Gunung Mas, yang pada saat itu waktu menunjukan tepat jam 12:15, sambil
berharap lalu lintas puncak yang searah segera dibuka.