Curug Muara Herang dan Curug Ciparai |
Gunung
Salak kami datang, hari Sabtu pagi yang cerah dengan mengendarai 4 buah motor
berikut 6 Penumpang yang terdiri dari Wa Theo, Pak UUs, Pak Deny, Trias, Elan,
dan Mas Jiwata merayap di lalu lintas jalan raya puncak yang mulai padat, ini
pertama kalinya kami menjajaki Gunung Salak yang termasyur, biasanya hanya
Gunung Gede Pangrango, tapi karena terbujuk celotehan Pak Uus yang sewaktu
liburan lebaran mengunjungi Curug Seribu di kawasan Gunung Salak Endah, beliau
bilang ada wisata curug yang baru dibuka bernama Curug Muara Herang, ini yang
membuat kami penasaran.
Rehat sejenak di rumah adiknya Pak Uus |
Untuk
mempersingkat waktu kami mengambil jalan pintas melalui perumahan Bogor Nirwana
Resident, kemudian melewati wana wisata air The Jungle, dari sini kami sempat
beristirahat sejenak di rumah adiknya Pak Uus, setelah melepas lelah kami
lanjutkan perjalanan dan akhirnya sampai juga di pintu gerbang kawasan wisata
Gunung Salak Endah, Taman Nasional Gunung Halimun Salak, di sini kami
diharuskan membayar tiket masuk sebesar Rp. 10.000 Rupiah, dengan rincian Rp.
5.000 untuk orang dan sisanya untuk Kendaraan bermotor, plus peta wisata, eit…tapi
jangan asal bayar yach, kami sarankan anda harus meminta karcis atau bukti
pembayaran kepada petugas.
Berpose dengan latar belakang The Jungle Water Park |
Selama
perjalanan setelah melewati gerbang, kami disuguhi pemadangan hutan pinus, dan
deretan wisata air terjun, Kawah Ratu dan komplek peninggalan megalitikum,
hampir tergoda untuk memasukinya, tapi kami tetap fokus untuk ke tujuan, tapi
sangat disayangkan kondisi jalan dari gerbang tiket sampai lokasi sangat jelek,
dengan batu bermunculan diantara sisa-sisa aspal.
Taman Nasional Gunung Halimun Salak |
Hutan Pinus Gunung Salak Endah |
Akhirnya
kami sampai juga di pintu masuk berbaliho besar bertuliskan Curug Seribu,
tempat wisata ini tepatnya berada di Jln Lokapurna, Desa Gunung Sari, Kecamatan
Pamijahan, Kabupaten Bogor, setelah memarkirkan motor, dari gerbang Lokapurna
untuk menuju lokasi Curug kami harus berjalan kaki, terpampang penujuk arah ke
sebelah kiri lurus menuju Curug Muara Herang, ke Sebelah Kanan ke Curug Seribu.
Kami
ambil yang sebelah kiri lurus, melewati bumi perkemahan Lokapurna, mengikuti
jalan batu, terdapat sebuah saung penjualan tiket, nggak gratis, kita harus
merogoh kocek Rp. 8.000 per Orang, Rp. 7.000 untuk tiket masuk, yang seribu
lagi untuk asuransi, begitu yang dijelaskan penjaga tiket masuk, berbincang
sejenak dengan penjaga tiket, menurutnya Curug ini baru dibuka sekitar kurang
lebih 2 Bulan, pengunjungnya belum begitu ramai dibandingakan Curug Seribu, kurang
lebih 2 Km kami berjalan kaki, akhirnya kami sedikit lagi sampai, yang terlebih
dahulu menuruni tangga di bibir tebing dan jembatan yang terbuat dari bambu.
Waktunya makan dulu |
Oh….ternyata,
menurut penjaga curug, di lokasi Curug Muara Herang ada satu Curug lagi yang
bernama Curug Ciparay, yang membedakan keduanya adalah Curug Muara Herang di sisi
sebelah kiri, Aliran air ini berasal dari Kawah Ratu, batu nya berwarna merah kekuning-kuningan,
karena kandungan belerang, oleh penjaga kami dilarang berenang di sini, Jalan
ke sebelah Kanan, ini yang namanya Curug Ciparai, di pintu gerbang masuk tidak
dicantumkan namanya, walaupun berdekatan dengan Curug Muara Herang, sumber air
curug ini berasal dari Gunung, airnya jernih dan tidak mengandung belerang Curug
ini memiliki ketinggian sekitar 70 Meter, dan bisa digunakan untuk berenang.
Curug Muara Herang, Aliran air ini berasal dari Kawah Ratu,
batu nya berwarna merah kekuning-kuningan, karena kandungan belerang
|
Curug Ciparai dari kejauhan |
JANGAN
BUANG SAMPAH SEMBARANGAN yach……INGET…!!!!!