Curug Orok Megamendung |
27 November 2016, Akhirnya setelah 9 Bulan ngga hayujalan, hari Minggu pagi kami berlima perdana hayujalan lagi, dengan mengikuti saran Kang Elan, tujuan kami adalah mengunjungi curug Orok Megamendung, yang termasuk di wanawisata Curug Panjang Megamendung, seperti biasa berkumpul didepan rumah Wa Theo, dimulai dengan datangnya Pak Deni, disusul Mas Jiw, kemudian trias, dan pendatang baru Kang Rizal ikut bergabung meskipun habis dinas sore malam, terus menunggu kedatangan yang lain, tapi pada kemana yach???, mencoba menggunakan secara maksimal alat komunikasi, dapat jawaban "ngga bisa euy lagi dinas", "dititah ka pasar ku pamajikan", ya sudah....eit mana nich Kang Elan, pemandu perjalanan perdana kita?...
Clingak-clinguk liat lalu lintas daerah Puncak yang padat, akhirnya Kang Elan datang juga....sssttttt, "baru bangun tidur kayanya"....hi...hi.., Ok Kita berangkat, dengan patokan curug Panjang Megamendung, untuk menuju ke sana kami masuk dari jalan alternative Cipayung melewati desa Jogjogan, sebelum sampai di jalan raya Puncak Cipayung, belok kesebelah kanan ke Gang Pesantren, dari sini kita akan disuguhi jalanan menanjak melewati perbukitan dengan disuguhi pemandangan perkebunan milik warga dan hutan pinus, di pertigaan jalan, kesebelah kiri turun ke Curug Panjang, ke Kanan menanjak ke Curug Cibulao, kami berhenti sejenak, maklum meskipun kami pribumi, tapi baru pertama kali kami mengunjungi Curug Orok, ada sekelompok pemuda yang sedang membersihkan jalan, menurut petunjuk mereka lewat Curug Cibulao saja, berangkat, belum setengah jalan, karena keraguan-raguan pemandu kami Kang Elan, ketemu Bapak -bapak sedang mencari kayu bakar, "oh salah, lewat Curug Panjang", balik lagi, langsung menuju jalan curug panjang, sebenarnya kami bisa melalui jalur resmi dari pintu masuk Curug Panjang Megamendung, tapi kami lewat jalan belakang, sampai di pintu tiket, kami diwajibkan membayar karcis sebesar Rp12.000 per orang, sambil nanya dimana letak curug Orok, menurut penjelasan penjaga tiket untuk menuju kesana jalannya cukup susah dan harus menggunakan jasa pemandu....waduh....
Curug Orok Megamendung |
wah gimana nich....kata Pak Den, habis jajan cuangki dengan latar belakang pemandangan Curug Panjang, kami memutuskan naik ke arah pintu masuk utama Curug Panjang, kemudian menyusuri sungai diatas curug Panjang, huh....lumayan cape juga , tapi melihat Kang Rizal melompati batu dengan mudahnya ditambah Kang Elan yang mengeluh sakit pinggang....sambil mengamati cuaca yang mulai gelap, maklum takut banjir dadakan, apalagi lagi di pinggir sungai, terlihat dari jauh, ada rombongan anak sekolah menyusuri sungai dengan menggunakan pelampung, pas berpapasan dengan Bapak-bapak, kayanya pemandu dech, dengan logat asli daerah, menurut penuturan beliau, "curug Orok berada di bawah curug Cibulao, jaraknya lebih dekat dari sana, kalo mau bisa lewat sungai juga, kita juga mau ke curug Cibulao....mau bareng"(terjemahan dari bahasa Sunda), beu...makasih Pak, Kita lewat Curug Cibulao Aja.
kwkwkwkwkw.....akhirnya balik lagi ke arah Curug Cibulao, sampai di warung di depan rumah budaya, weih...Curug Cibulao berbeda dengan waktu kami pertama kali ke sana, masih sepi, dan bebas biaya masuk, sekarang sudah ramai dengan pengunjung, dan sudah tersedia loket masuk, dengan membayar tiket masuk sebesar Rp12.000, cuma sayang Pak Deni dan Kang Elan tidak ikut, mereka menunggu di warung, sampai di loket, kami bertanya kembali memastikan keberadaan curug Orok, yap...betul menurut penjaga loket curug Orok lokasi berada di bawah curug Cibulao.
Curug Orok, mengapa disebut julukan Curug Orok, kebetulan kami ada kenalan Kang Mulyana, beliau asli putra daerah Megamendung, menurut beliau kenapa disebut Curug Orok karena bentuk curugnya yang kecil (seperti bayi, dalam bahasa sundanya "Orok") dibandingkan curug lain di sepanjang sungai Cirangrang, dan katanya terdapat dua lokasi dengan nama yang sama, wah lain kali kami pasti mengunjunginya... curug Orok dengan posisi berada di cekungan sungai, dengan debit air besar dan kolamnya sangat dalam, kami sempat ngobrol dengan 2 pemuda yang sedang berenang yang rumahnya tidak jauh dari lokasi curug, mereka bilang ada gua tempat air masuk di tebing curug Orok, jadi harus hati-hati bila ingin berenang, biasanya kami nyebur, tapi karena kondisi cuaca yang sudah tidak menentu, dan mendengar penuturan mereka, kami mengurungkan niat untuk berenang, "naik yuk" kata Mas Jiw, benar saja sampai loket masuk hujan mulai turun.
Sungai Cirangrang |
No comments:
Post a Comment